Selasa, 29 Mei 2012

INDONESIA CONFERENCE THE GLOBAL VISION FOR THE FUTURE GENERATIONS

(Konferensi Indonesia, Visi Global untuk Generasi Masa Depan)


Sekelumit narasi dari Dr. Nazreen Nawaz (Central Media Representative of Hizbut Tahrir) @ Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa (KIMB; Khilafah, Jalan Baru Melahirkan Generasi Cemerlang) 20 Mei 2012 di UI Depok_


Di awal orasi yang anda sampaikan, anda mengutip sebuah ayat. Apakah makna dari ayat tersebut?
Iya, ayat yang saya kutip adalah QS.Al-Baqoroh ayat 143. Salah seorang cendekiawan Islam ketika mendiskusikan ayat tersebut memberikan analogi dengan sebuah gunung di mana ummat mencapai puncak  tertinggi dan titik paling utama. Dan dari posisi ini, umat bukan hanya ‘Syuhada an Naas- yakni saksi atas seluruh manusia dengan Quran dan Sunnah, tapi umat yang hidup dan mengemban dien Islam juga harus menjadi contoh yang dibutuhkan manusia tentang bagaimana hidup dalam kehidupan. Karena Allah Swt pasti memuliakan kita dengan dien Islam tersebut.

Langkah apa yang bisa kita laksanakan terkait dengan pengamalan ayat tersebut?
Allah Swt telah memberikan kepada kita sebuah misi besar, yaitu menjadi orang-orang yang memastikan bahwa generasi muda Islam adalah model bagi generasi masa depan secara global di segala bidang, yang meliputi politik, ekonomi, pendidikan, serta isu sosial yang terhampar mulai dari rumah, sekolah, universitas dan berbagai komunitas yang kita miliki. Dan hanya sistem Allah Swt yang layak mengatur seluruh urusan umat manusia. Karena pada sistem itulah letak ‘templategenerasi muda yang akan menjadi model bagi generasi di setiap sudut dunia. Sebagaimana firman Allah Swt: “Dan Kami tidak mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam (TQS 21: 107); yang bermakna bahwa sebagai muslim, kita harus mempunyai visi global kehidupan, bukan visi nasionalistik yang hanya memperhatikan persoalan di dalam suku bangsa, ras atau negara kita sendiri.

Jika demikian, terkait dengan tema yang diaruskan dalam acara ini, bagaimana menurut anda gambaran tentang generasi muda Islam?
Generasi muda Islam harus menjadi Role Model dan Leaders of humanity bagi generasi muda di mana pun berada. Karena generasi muda Islam adalah generasi yang taat kepada Allah Swt, yang tumbuh dewasa dalam ibadah kepada Penciptanya, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka adalah agent of change yang bekerja keras untuk mengubah dengan Islam, segala penderitaan, beban dan  penindasan di hadapan wajah kemanusiaan, karena mereka menyadari bahwa mereka mempunyai solusi bagi masalah-masalah di dunia di dalam dien mereka yang mulia.

Subhanallaah, memang demikianlah selayaknya generasi cemerlang. Menurut anda, siapakah tokoh-tokoh yang dapat menjadi teladan bagi generasi muda Islam?
Merekalah yang memiliki ketajaman benak layaknya Aisyah (ra) yang telah menghafal 2000 hadist sejak usia 18 tahun; mereka yang mempunyai kekuatan lisan layaknya Jafar bin Abi Thalib yang pada usia 20 tahun mampu memenangkan penguasa Abysinnia, Negus dengan kekuatan argumentasinya; mereka adalah yang pemilik karakter yang kokoh layaknya karakter Fathimah (ra), putri Rasul (SAW) yang berdiri tegak melawan para pemimpin Mekkah yang menganiaya ayahnya; juga yang memiliki keberanian Abdullah ibn Mas’ud yang pada usia 14 atau 15 tahun dengan tanpa rasa takut di tengah-tengah kaum Quraisy untuk menyampaikan Al-Quran. 

Menurut anda, apa arti penting generasi muda Islam Indonesia?
Generasi muda Islam di Indonesia sangat penting. Tapi bukan karena mereka generasi muda dari negara anda semata, melainkan karena mereka adalah generasi muda dan masa depan umat. Maka, Islam sebagai visi cemerlang harus digunakan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari nilai-nilai dan pandangan hidup yang merusak dan memimpin mereka menjadi pribadi, pemikir dan pemimpin yang patut dicontoh. Karena Islam adalah visi yang sama yang juga harus anda pegang untuk seluruh anak-anak umat ini, di Asia, dunia Arab, belahan benua Afrika hingga di Barat. Maka, alangkah besar tanggung jawab kita bagi generasi muda di seluruh penjuru dunia. Karena di manapun kita melihat, ke Timur atau ke Barat, generasi muda menghadapi krisis sangat yang luas, baik krisis politik, ekonomi, pendidikan, moral dan sosial. 

Dapatkah anda memberikan gambaran generasi muda di Barat? Mengingat, Barat masih menjadi kiblat kehidupan bagi anak muda di dunia, tidak terkecuali Indonesia.  
Di Barat, sistem politik demokrasi dan sistem pendidikan sekulernya, masih berjuang tanpa henti untuk menghadapi menggunungnya masalah yang menimpa kaum muda di masyarakatnya. Sistem pendidikan Barat telah ditahbiskan sebagai model keunggulan yang harus ditiru oleh negara-negara lain. Ironisnya, sistem pendidikan dunia Islam justru masih setia berkaca padanya. Padahal faktanya, gaji rendah bagi para guru bukan lagi hal baru, adanya jutaan dolar atau pound anggaran pendidikan yang dipotong, di UK terdapat kelemahan serius dari sekolah-sekolah yang menyisakan banyak anak-anak tak mampu memasukinya, 150.000 anak tidak bisa membaca dan menulis pada usia 11 tahun, dan belakangan pemerintah UK meningkatkan biaya universitas hingga £9000/tahun sehingga menjadikan perguruan tinggi sebagai privilige bagi kalangan kaya saja. Ini jelas merefleksikan sebuah sistem yang tidak memberikan nilai bagi pendidikan yang sejati, padahal di sisi lain milyaran pound telah dihabiskan dalam perang kolonial untuk mengamankan sumber-sumber finansial. Kesimpulannya, sistem pendidikan Barat adalah sistem yang tidak memandang pendidikan dari perspektif manusia yakni sebagai hak dasar untuk setiap individu, melainkan dari standar kapitalistik yang memandang apa yang baik bagi pertumbuhan ekonomi.

Apa harapan anda sebagai follow up dari konferensi ini?
Timur dan Barat tidak boleh putus asa dalam kebutuhannya akan kemuliaan. Indahnya Islam adalah satu-satunya model untuk generasi muda yang telah saya gambarkan. Sistem Khilafah-lah yang menyatukan negeri-negeri Muslim di bawah hukum Allah Swt, yang mampu melahirkan generasi muda Muslim dan non-Muslim di dunia. Khilafah akan menghancurkan rezim penindas dunia Muslim dan menggantikannya dengan kepemimpinan yang melindungi dan menggiring masyarakat dalam sistem Allah. Khilafah akan menciptakan generasi muda berkualitas seperti Imam Syafi’i yang telah hafal Al-Qur’an pada umur 7 tahun dan menjadi Mujtahid pada umur 14 tahun. Juga, generasi muda berkualitas seperti Thariq bin Ziyad, Muhammad al-Fatih, dan Muhammad bin Qasim. Mereka adalah anak muda yang menjadi pemimpin pasukan dengan keberanian dan ketajaman pemikirannya menyebarkan Islam ke Spanyol, Turki dan India. Tak lupa, Umar bin Abdul Aziz, Harun Ar-Rasyid, dan Sultan Abdul Hamid; yang lahir di bawah naungan aturan Islam dan menjadi penguasa yang saleh atas umat ini. Mereka adalah orang-orang yang berdedikasi untuk menangani kebutuhan rakyat dan menjaga tanah Islam dari musuh-musuh Allah Swt.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar