(Konferensi Indonesia, Visi Global untuk Generasi Masa Depan)
Sekelumit narasi dari Dr. Nazreen Nawaz (Central Media Representative of Hizbut Tahrir) @ Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa (KIMB; Khilafah, Jalan Baru Melahirkan Generasi Cemerlang) 20 Mei 2012 di UI Depok_
Di awal orasi yang anda
sampaikan, anda mengutip sebuah ayat. Apakah makna dari ayat tersebut?
Iya,
ayat yang saya kutip adalah QS.Al-Baqoroh ayat 143. Salah seorang cendekiawan Islam ketika mendiskusikan ayat tersebut memberikan analogi dengan sebuah gunung di mana ummat mencapai puncak tertinggi dan titik paling utama. Dan dari
posisi ini, umat bukan hanya ‘Syuhada an Naas- yakni saksi atas seluruh manusia dengan
Quran dan Sunnah, tapi umat yang hidup dan mengemban dien Islam juga
harus menjadi contoh yang dibutuhkan manusia tentang bagaimana hidup dalam
kehidupan.
Karena Allah Swt pasti memuliakan kita dengan dien Islam
tersebut.
Langkah
apa yang bisa kita laksanakan terkait dengan pengamalan ayat tersebut?
Allah Swt telah memberikan kepada kita sebuah
misi besar, yaitu menjadi
orang-orang yang memastikan bahwa generasi
muda Islam adalah model bagi generasi masa depan secara global di segala bidang, yang meliputi politik,
ekonomi, pendidikan, serta isu
sosial yang terhampar mulai dari rumah, sekolah, universitas dan berbagai komunitas yang kita miliki. Dan hanya sistem Allah Swt yang layak mengatur seluruh urusan umat manusia. Karena pada sistem itulah letak ‘template’
generasi
muda yang akan menjadi model bagi generasi di
setiap sudut dunia. Sebagaimana firman
Allah
Swt: “Dan
Kami tidak mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh
alam”
(TQS 21: 107); yang bermakna bahwa sebagai muslim, kita harus
mempunyai visi global
kehidupan, bukan visi
nasionalistik yang hanya memperhatikan persoalan di dalam suku bangsa, ras atau
negara kita sendiri.
Jika demikian, terkait dengan
tema yang diaruskan dalam acara ini, bagaimana menurut anda gambaran tentang
generasi muda Islam?
Generasi
muda Islam harus menjadi
Role Model dan Leaders
of humanity bagi generasi muda di mana pun berada. Karena generasi
muda Islam adalah generasi yang taat kepada
Allah Swt,
yang tumbuh dewasa dalam
ibadah kepada Penciptanya, mengikuti
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka adalah agent of change yang
bekerja keras untuk mengubah dengan Islam, segala penderitaan, beban dan penindasan di hadapan wajah kemanusiaan, karena mereka menyadari bahwa mereka
mempunyai solusi bagi masalah-masalah di dunia di dalam dien mereka yang mulia.
Subhanallaah, memang demikianlah
selayaknya generasi cemerlang. Menurut anda, siapakah tokoh-tokoh yang dapat
menjadi teladan bagi generasi muda Islam?
Merekalah yang memiliki ketajaman benak
layaknya Aisyah (ra) yang telah menghafal 2000 hadist
sejak usia 18 tahun;
mereka yang mempunyai kekuatan lisan layaknya Ja’far bin Abi Thalib yang pada usia 20 tahun mampu memenangkan penguasa
Abysinnia, Negus dengan kekuatan argumentasinya; mereka adalah yang pemilik karakter
yang kokoh layaknya karakter Fathimah (ra), putri Rasul (SAW) yang berdiri
tegak melawan para pemimpin Mekkah yang menganiaya ayahnya; juga yang memiliki keberanian Abdullah ibn
Mas’ud yang pada usia 14 atau 15 tahun dengan tanpa rasa takut di tengah-tengah
kaum Quraisy untuk menyampaikan Al-Quran.
Menurut anda, apa arti penting
generasi muda Islam Indonesia?
Generasi muda Islam di Indonesia sangat penting. Tapi bukan
karena mereka generasi muda dari
negara anda semata, melainkan karena
mereka adalah generasi muda dan masa depan umat. Maka, Islam sebagai visi cemerlang harus digunakan untuk melindungi anak-anak
Indonesia dari nilai-nilai dan pandangan hidup yang merusak dan memimpin mereka menjadi pribadi, pemikir dan pemimpin
yang patut dicontoh. Karena Islam adalah
visi yang sama yang juga harus
anda pegang untuk seluruh anak-anak umat ini, di Asia, dunia Arab, belahan benua Afrika hingga di Barat. Maka, alangkah besar tanggung
jawab kita bagi generasi muda di seluruh penjuru dunia. Karena di manapun
kita melihat, ke
Timur atau ke Barat, generasi
muda menghadapi krisis sangat yang
luas, baik
krisis politik, ekonomi, pendidikan, moral dan sosial.
Dapatkah
anda memberikan gambaran generasi muda di Barat? Mengingat, Barat masih menjadi
kiblat kehidupan bagi anak muda di dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Di Barat, sistem politik
demokrasi dan sistem pendidikan sekulernya, masih berjuang tanpa henti untuk
menghadapi menggunungnya masalah yang menimpa kaum muda di masyarakatnya. Sistem pendidikan Barat telah ditahbiskan sebagai model
keunggulan yang harus ditiru
oleh negara-negara
lain. Ironisnya, sistem
pendidikan dunia Islam justru
masih setia berkaca padanya. Padahal faktanya, gaji rendah bagi
para guru bukan lagi hal baru, adanya jutaan dolar atau pound anggaran pendidikan yang dipotong, di
UK terdapat kelemahan serius dari sekolah-sekolah yang menyisakan banyak
anak-anak tak mampu memasukinya, 150.000 anak
tidak bisa membaca dan menulis pada usia 11 tahun, dan belakangan pemerintah UK
meningkatkan biaya universitas hingga £9000/tahun sehingga menjadikan perguruan tinggi
sebagai privilige bagi kalangan kaya saja. Ini jelas merefleksikan sebuah sistem
yang tidak memberikan nilai bagi
pendidikan yang sejati,
padahal di sisi lain milyaran pound telah dihabiskan dalam perang
kolonial untuk mengamankan sumber-sumber finansial. Kesimpulannya, sistem pendidikan Barat adalah sistem
yang tidak memandang pendidikan dari perspektif manusia yakni sebagai hak dasar
untuk setiap individu, melainkan
dari standar kapitalistik yang memandang apa yang baik bagi pertumbuhan
ekonomi.
Apa harapan anda sebagai follow
up dari konferensi ini?
Timur dan Barat tidak boleh putus asa dalam kebutuhannya akan kemuliaan. Indahnya Islam adalah satu-satunya model untuk generasi muda yang telah saya gambarkan. Sistem Khilafah-lah yang menyatukan negeri-negeri Muslim di
bawah hukum
Allah Swt, yang
mampu melahirkan generasi
muda Muslim dan non-Muslim di dunia. Khilafah akan
menghancurkan rezim penindas dunia
Muslim dan menggantikannya dengan kepemimpinan yang melindungi dan menggiring masyarakat dalam sistem Allah. Khilafah akan menciptakan generasi muda
berkualitas seperti Imam Syafi’i yang telah hafal Al-Qur’an pada umur 7 tahun dan menjadi Mujtahid pada umur 14 tahun. Juga, generasi muda berkualitas seperti Thariq bin Ziyad, Muhammad al-Fatih, dan Muhammad bin Qasim. Mereka adalah anak muda yang menjadi
pemimpin pasukan dengan keberanian dan ketajaman pemikirannya menyebarkan Islam
ke Spanyol, Turki dan
India. Tak lupa, Umar
bin Abdul Aziz, Harun Ar-Rasyid, dan Sultan Abdul Hamid; yang lahir di bawah naungan aturan
Islam dan menjadi
penguasa yang saleh atas umat
ini. Mereka adalah orang-orang yang
berdedikasi
untuk menangani
kebutuhan rakyat dan menjaga tanah Islam dari musuh-musuh Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar